Zhao Ji (赵姬)

Spread the love

Zhao Ji (赵姬) - Janda Ratu Zhao Dinasti Qin

Zhao Ji (Simplified: 赵姬, Traditional: 趙姬, Pinyin: Zhào Jī) adalah istri dari Raja Zhuangxiang dari Qin (Simplified: 秦庄襄王, Traditional: 秦莊襄王, Pinyin: Qín Zhuāng Xiāng Wáng) dan ibu dari Kaisar Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇, Pinyin: Qín Shǐ Huáng).

Zhào Jī berasal dari keluarga terkemuka di Negara Zhao (Simplified: 赵国, Traditional: 趙國, Pinyin: Zhào Guó) dan awalnya adalah selir Lü Buwei (Simplified: 吕不韦, Traditional: 呂不韋, Pinyin: Lǚ Bùwéi), seorang saudagar kaya dari Negara Wei (Simplified: 卫国, Traditional: 衞國, Pinyin: Wèi Guó).

Lǚ Bùwéi kemudian memberikan Zhào Jī kepada Ying Yiren (Simplified: 嬴异人, Traditional: 嬴異人, Pinyin: Yíng Yìrén), seorang pangeran yang menjadi sandera bagi perdamaian antara Negara Qin (Simplified: 秦国, Traditional: 秦國, Pinyin: Qín Guó) dengan Negara Zhao, yang sedang ditawan di Negara Zhao.

Zhào Jī kemudian melahirkan seorang putra bagi Yíng Yìrén, yang diberi nama Ying Zheng (Simplified: 嬴政, Traditional: 嬴政, Pinyin: Yíng Zhèng).

Pasangan ini hidup di Handan (Simplified: 邯郸, Traditional: 邯鄲, Pinyin: Hándān), ibukota Negara Zhao.

Ketika pasukan Negara Qin menyerang Handan, Lǚ Bùwéi berhasil membawa Pangeran Yíng Yìrén kabur ke luar kota dan kembali ke Negara Qin, namun ditengah kekacauan Zhào Jī dan bayinya harus hidup bersembunyi sementara waktu. Dikemudian hari, akhirnya mereka dapat berkumpul kembali.

Berkat intervensi dan intrik Lǚ Bùwéi, Yíng Yìrén berhasil menjadi putra mahkota Negara Qin dan kemudian naik takhta sebagai Raja Zhuangxiang dari Qin (Simplified: 秦庄襄王, Traditional: 秦莊襄王, Pinyin: Qín Zhuāng Xiāng Wáng).

Raja Zhuangxiang hanya bertakhta dalam waktu singkat, dan kemudian digantikan oleh Yíng Zhèng. Zhào Jī menjadi Ibu Suri Zhao (Simplified: 赵太后, Traditional: 趙太后, Pinyin: Zhào Tài Hòu).

Zhào Jī kemudian terlibat hubungan terlarang dengan kasim palsu Lao Ai (Simplified: 嫪毐, Traditional: 嫪毐, Pinyin: Lào Ǎi) dan melahirkan dua anak. Sebagai favorit Zhào Tài Hòu, Lao Ai diangkat sebagai Marquis Changxin (Simplified: 长信侯, Traditional: 長信侯, Pinyin: Zhǎng Xìn Hóu).

Lào Ǎi kemudian melancarkan pemberontakan dengan sejumlah kecil pengikut dan menggunakan segel Zhào Tài Hòu. Tanpa dukungan rakyat, tanpa pelatihan militer, jumlah atau organisasi yang memadai, pengikut Lào Ǎi dengan cepat dikalahkan. Lào Ǎi dihukum dengan dipotong-potong dan dicabik-cabik oleh lima kuda dan Zhào Tài Hòu dipenjarakan di istananya serta kedua anak Lào Ǎi dibunuh. Pengikut Lào Ǎi diasingkan.

Ketika Yíng Zhèng berhasil menyatukan seluruh Dataran Tengah dan dikenal sebagai Kaisar Qín Shǐ Huáng, Zhào Tài Hòu telah meninggal. Secara anumerta, Zhào Tài Hòu dipromosikan sebagai Zhao Di Tai Hou (Simplified: 赵帝太后, Traditional: 趙帝太后, Pinyin: Zhào Dì Tài Hòu).


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty + twelve =